Ojo Leren Dadi Wong
Apik (jangan
berhenti jadi orang baik)
*** kutipan tulisan
motivasi semangat hari ini ...
Kita tidak bisa melarang orang untuk melukai dan menyakiti kita,
dari ucapan mulut,
gerakan jemari akan berada di dalam kendali diri kita sendiri.
Kita tidak bisa menghentikan
perkataan dan perbuatan jahat yang mereka lakukan kepada kita.
Tapi, kita punya
kendali atas hati kita sendiri untuk tidak melakukan hal yang sama buruknya.
Jadi, jika lisan kita masih gemar berkata buruk, jemari kita masih suka menyakiti, menggoreskan kata-kata yang tak pantas, berarti kita telah gagal menjadi tuan bagi diri kita sendiri melupakan orang baik itu sulit. Siapapun orangnya, apalagi orang sekitar kita. Maka tak usah mencoba melupakan. Jadikan saja kebaikannya sebagai renungan.
Kalau orang baik itu bernama Ibu. Tirulah apa yang dilakukan Ibu pada kita dahulu. Ibu bangun lebih cepat dari anak-anaknya dan tidur paling akhir. Ibu mendo’akan anak-anaknya dan ridho pada anaknya. Masakannya kita rindukan. Perhatiannya, sentuhannya, cintanya. Ah Ibu, wanita paling baik di dunia.
Kalau orang baik itu bernama Ayah. Jadikan kebaikannya sebagai inspirasi ketika kita telah menjadi Ayah. Bagaimana kerja kerasnya dalam mencari nafkah. Peras keringat banting tulang. Pergi pagi pulang petang. Demi anak-anaknya. Tapi tak pernah ia berkata lelah di depan anak-anaknya. Dalam letihnya masih menyempatkan diri untuk bermain dengan anaknya. Bahkan ikut membantu pekerjaan ibu kita.
Kalau orang baik itu bernama Tetangga. Tirulah kebaikannya. Bagaimana seringnya ia berbagi makanan pada kita. Jika buat sesuatu, ia antarkan semangkok untuk kita. Jika ia panen buah, ia bagi sekantong untuk kita. Tak pernah iri, ramah, tak menggosipkan kita, tak ada kenangan buruk bertetangga dengannya.
Kalau orang baik itu bernama Sahabat. Tirulah kebaikannya. Ia mendo’akanmu. Ia mengingatkanmu dalam taat. Jika ada kelebihan rezeki, ia beri hadiah untukmu. Ia ada untukmu bukan hanya di saat kamu senang, tapi juga ada saat kamu bersedih.
Kalau orang baik itu bernama Guru, Buruh, Pedagang, Teman, Pasangan, Marbot Masjid, Ketua Majlis Ta’lim, dan siapapun orang baik itu. Tirulah. Tapi jika tak kau temukan kebaikan dari mereka yang seharusnya baik padamu tapi berlaku sebaliknya, tetaplah engkau jadi orang baik.
Karena kita baik bukan karena mereka baik pada kita. Kita baik karena Allah SWT/Tuhan YME yang perintahkan. Jika pada hewan saja kita diperintahkan berbuat baik apalagi pada pasangan, orangtua, anak, guru, tetangga, sahabat, dan semuanya.
*** semoga dengan niat baik, kita bisa menjadi orang baik dan bermanfaat. #renungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar